NUSAKAMBANGAN - Kegiatan Kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Permisan Nusakambangan terus mengembangkan kreativitas. Sebagai contoh batik motif rajawali ini yang sedang dikerjakan oleh para WBP pada hari Senin (25/03).
Batik yang dalam prosesnya membutuhkan waktu sekitar satu bulan ini tergolong batik tulis, batik tulis di Lapas Permisan mempunyai rentang harga batik sekitar Rp550.000, - sampai 850.000, -. Perbedaan harga ini tergantung jenis kain yang digunakan.
Untuk menambah varian motif, batik rajawali ini dikombinasikan dengan beberapa motif khas Nusakambangan yaitu bunga Wijayakusuma yang sangat identik dengan pulau penjara ini.
Dominasi warna merah dengan lekukan motif yang indah ini merupakan bukti walaupun para pekerja dalam hal ini warga binaan yang serba terbatas di dalam lapas dapat terus mengembangkan kreativitas. Hal ini juga disampaikan oleh Kaslam Priyanto, selaku Kasubsi Lohasker Lapas Permisan.
"Saya telah mengabdi di Lapas Permisan ini lebih dari 30 tahun. Saya menyaksikan sendiri bahwa warga binaan banyak yang sudah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, sebagai contoh kreativitas mereka selama menjalani kegiatan membatik ini, " Ujarnya saat ditemui di ruang kerja.
Batik Permisan sudah terkenal baik di dalam maupun luar ruang lingkup Kemenkumham RI. Oleh karena itu, Lapas Permisan terus mengembangkan pelayanan pembinaan kemandirian terhadap mereka agar mewujudkan pemasyarakatan semakin maju.